Majalengka, Diduga Pungutan Liar (PUNGLI) berkedok sumbangan masih saja kerap dilakukan pihak sekolah. Salah satunya kini diduga dilakukan oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kasokandel Kabupaten Majalengka, dimana diduga setiap murid wajib membayar iuran uang sebesar Rp. 90rb dengan dalih uang tersebut diperuntukan renovasi Gedung Aula.
Padahal, diketahui berdasarkan data bahwa besaran nilai anggaran untuk Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di SMPN 1 Kasokandel dari Dana Bos sangatlah besar di tiap Tahunnya. Adapun realisasi dana BOS di Tahun 2023 pada Tahap 1 sebesar Rp. 17.533.800 dan Tahap 2 sebesar Rp. Rp 10.219.447, kemudian di Tahun 2024 nya Tahap 1 sebesar Rp. Rp 70.303.896 dan Tahap 2 sebesar Rp. Rp 25.597.147.

Hal itu terungkap, dikatakan orang tua murid yang mengeluh dan minta namanya tidak disebutkan menyampaikan, sekolah negeri seharusnya bebas dari pembayaran tambahan karena ditanggung oleh pemerintah. Namun, pada kenyataannya orang tua dibebankan uang iuran Rp. 90rb.
“Permasalahannya gini pak kan sekolah (negeri) itu gratis dari pemerintahnya, kenapa kami (murid) harus dipinta uang sebesar Rp. 90rb alasannya untuk renovasi gedung aula dan itu sangat membebani bagi kami dengan penghasilan sebagai buruh harian lepas”. Rabu, (19/02/25).
Kemudian, ia meminta agar kebijakan itu dipertimbangkan lagi. “kalau tidak diubah kasian dong pak bagi kami orang tua yang tidak mampu. Mungkin bagi yang mampu uamg Rp.90rb itu sangat kecil, sedangkan kami hanya buruh harian lepas”.ungkapnya.
“Harapannya ya ingin seperti biasa saja jangan banyak pungutan, katanya gratis dari pemerintah tapi kenapa ada pungutan. Yang dipinta itu semua murid dari kelas 1 sampai kelas 3”.ungkapnya lagi narasumber.
Sementara itu, guna melengkapi pemberitaan, awak media mencoba konfirmasi dengan kepala sekolah SMP Negeri 1 Kasokandel yakni Ahmad Sukur, S. Pd melalui sambungan whatsapp, sayangnya sampai berita ini tayang pihak kepala sekolah tidak memberikan komentarnya. Senin, (24/02/25).
Dengan munculnya pemberitaan ini, awak media terus berupaya mengkonfirmasi pihak terkait lainnya.
(fis/sdr)