
Majalengka, Sebagai bentuk perhatian kepada guru Honorer dan dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025, Pemuda PUI Majalengka memberikan suatu wadah dengan mengadakan seminar pendidikan yang bertemakan “Peran pemerintah dalam transformasi pendidikan melalui peningkatan mutu dan optimalisasi kesejahteraan pendidikan”. Pada Jumat, (11/04/25), bertempat di Aula Hayani STAI PUI Majalengka.
Tujuan dilaksanakannya seminar ini bertujuan agar guru yang ada di lingkungan madrasah swasta terkhusus di Madrasah PUI dapat diperhatikan juga seperti di lingkungan dinas pendidikan atau disdik.
Selain itu, Pemuda PUI Majalengka juga memperkenalkan pembina baru nya untuk meningkatkan kwalitas PD pemuda Pui majalengka kedepannya untuk lebih solid dan terus bersyiar.
Saat diwawancarai awak media, Ketua Pemuda PUI, Muhammad Ma’sum menegaskan bahwa kegiatan seminar pendidikan ini adalah bentuk nyata komitmen membuka ruang dialog yang inklusif dan aspiratif bagi para pelaku pendidikan terkhusus guru madrasah swasta yang ada di bawah PUI.
“Ruang ini sebagai ajang kesempatan untuk para peserta agar bisa berdiskusi dengan narasumber-narasumber hebat. Sehingga bisa memberikan jawaban-jawaban atas keresahan-keresahan terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka”.ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, pemateri yang hadir salah satunya dari anggota DPRD Kabupaten Majalengka yaitu Fazar Shidiq.
Menurut Fazar Shidiq mengatakan bahwa anggaran pendidikan sangat cukup besar dan tentunya perlu di evaluasi bersama terkait tata kelola penyelenggaraan pendidikan.
“Jadi kenaikan kita di rata-rata lama sekolah itu peningkatannya sangat tipis, padahal anggaran pendidikan kita cukup besar. Ini yang tentunya butuh evaluasi kita bersama, apa evaluasi kita bersama terkait dengan tata kelola penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Majalengka”.bebernya.
Fajar juga menyinggung masih rendahnya perhatian pemerintah daerah terhadap lembaga pendidikan Islam. Minimnya alokasi anggaran yang menunjukkan indikasi lemahnya keberpihakan terhadap pembangunan moral dan karakter peserta didik.
“Selama ini saya ingin mengkonfirmasi, ada enggak kebijakan pemerintah daerah terutama anggaran yang masuk kepada lembaga-lembaga itu di luar Kementerian Agama.” Tegas Fajar.
( Azwar ahox)