SMPN 1 Sumedang Didik Siswa Jadi Kreatif dan Mandiri

Date:

Share post:

SUMEDANG – Selaku kepala di SMP Negeri 1 Sumedang merangkap Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Sumedang, Drs. Edeng Sutarya, MM.Pd, paham betul, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai jembatan menuju pendidikan tingkat lebih tinggi memiliki peran penting dalam mendorong konsep “Merdeka Belajar”. Tak heran, pria yang dikenal humble ini kerap memberikan kebebasan pada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, memperkuat kemandirian, dan merangsang kreativitasnya.

Guna mempertajam konsep “Merdeka Belajar” yang diharapkan mampu membentuk generasi lebih tangguh dan siap menghadapi masa depan, Edeng memiliki lima konsep mumpuni. Pertama, empoverment siswa melalui pemilihan mata pelajaran. Konsep ini melibatkan siswa dalam proses pemilihan mata pelajaran.

Baca Juga  Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Kinerja, ASN Diminta Tetap Semangat Kerja

“Konsep ini memberikan mereka kesempatan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Dengan demikian, setiap siswa dapat merancang jalur pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi individu mereka,” jelasnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/01/25).

Kedua, menempatkan guru sebagai fasilitator pemahaman. Maksudnya, peran guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pemahaman. Dalam hal ini, guru mendorong siswa untuk aktif bertanya, berdiskusi, dan mencari jawaban. Pemberian tanggung jawab kepada siswa ini diharapkan dapat membangun kemandirian dan motivasi intrinsik.

Baca Juga  Pastikan Tepat Sasaran, Tepat Kualitas dan Tepat Kuantitas, Direktur PK - PKP Turun ke Lapangan

Ketiga, mengedepankan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Maksudnya, siswa terus dipacu atau dirangsang untuk senantiasa berkreasi. Caranya, para tenaga pendidik terus memberikan tantangan dan proyek-proyek kreatif yang mendorong pemikiran inovatif. Hal ini mencakup penggunaan teknologi, seni, dan metode pembelajaran interaktif untuk memberikan pengalaman belajar yang bervariasi dan menarik.

Adapun yang keempat, menurut Edeng adalah menciptakan pembelajaran yang berbasis pengalaman. Artinya, siswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan lapangan, proyek kolaboratif, dan simulasi. Menurutnya, hal itu tak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga membantu siswa mengaitkan teori dengan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga  Dandim 0610 Sumedang kunjungi pasca banjir di Cimanggung 

Dan Pamungkas, kata Edeng, melakukan penilaian formatif dan dukungan Individual. Dalam konteks ini, penilaian bukan hanya tentang nilai, tetapi juga tentang pengembangan.
“Praktiknya, guru memberikan umpan balik formatif yang mendukung perkembangan siswa. Dengan begitu, dapat membantu siswa yang mungkin menghadapi kesulitan, dan memastikan setiap siswa dapat mencapai potensi maksimal mereka,” pungkasnya.

( Edy ms).

Bagikan Artikel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

Related articles

Bareng Bhayangkari, BAZNAS Sumedang Bantu Penderita Kanker Serviks

SUMEDANG - BAZNAS Sumedang bersama Bhayangkari Polres Sumedang belum lama ini menggelar beragam aksi sosial di Kecamatan Jatinangor....

Wabup Sumedang Hadiri Jabar Ngariung

Sumedang, Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, menghadiri kegiatan Silaturahmi Pembangunan "Jabar Ngariung" yang digelar di Auditorium Sekretariat...

Polres Lahat Sidak Harga BahanPokok Di Pasaran Terpantau Stabil

Lahat _Sumsel, KJ - Dalam rangka menjelang Lebaran Idul Fitri 1466 H , Polres Lahat melalui tim Unit...

Wabup Sumedang Dukung Pembentukan Sekolah Rakyat untuk Pemerataan Pendidikan

Sumedang, Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila, menghadiri Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembentukan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 yang...